Saturday, December 12, 2015

PENGANGGURAN

Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab

jumlah pengangguran

A. Pengertian tentang Pengangguran

Penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan dimana masyarakat tidak bekerja. Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerja dan ini mencakup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup. Keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja sama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerja, maka timbullah pengangguran.

B. Macam-macam Pengangguran

Ada beberapa macam pengangguran yang digolongkan berdasarkan lama waktu dan penyebab terjadinya, antara lain:
1. Macam Pengangguran berdasarkan lama waktu kerja
   a. Pengangguran terbuka (open unemployment), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena tidak adanya lapangan pekerjaan atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
   b. Setengah menganggur (under unemployment), yakni tenaga kerja yang bekerja tetapi bila di ukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
   c. Pengangguran tersulubung (disguised unemployment), yakni tenaga kerja yang bekerja tapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang lulusan S1 pertanian bekerja sebagai tenaga pembukuan, atau seorang insinyur teknik, bekerja sebagai pelayan restoran.

2. Macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya
   a. Pengangguran structural, yakni pengangguran yang disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri, perubahan ini menurut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu ( misal keterampilan mengoperasikan mesin teknologi modern) untuk bisa bekerja disektor industri. Tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan tersebut akan ditolak oleh sector industri terjadi pengangguran.
   b. Pengangguran konjungtural, yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergerak naik turunnya kegiatan perekonomian suatu negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi (turun), dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi, masyarakat mengalami penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun, penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang jasa, diantaranya dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK yang terjadi karena krisis ekonomoi tahun 1997 di indonesia adalah contoh pengangguran siklikal.
   c. Pengangguran friksional, yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran(friksi) pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam rangka mencari pekerja yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan yang di inginkan. Oleh karena itu, pengangguran friksional disebut juga penangguran sukarela, karena terjadi karena keinginan pekerja sendiri.
   d. Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani akan menganggur sambil menunggu masa tanam. Contoh, lain misalnya pada masa pembangunan gedung, tukang bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan berikutnya.
   e. Pengangguran siklikal, yakni pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dri pada penawaran kerja.
   f. Pengangguran teknologi, yakni pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
   g. Pengangguran siklus, yakni pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

C. Penyebab Pengangguran

Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran secara global adalah sebagai berikut:
1) Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja 
Ketidak seimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaiknya sangat jarang terjadi.
2) Struktur lapangan kerja tidak seimbangan.
3) Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang 
Apabila keseimbangan kerja jumlahnya sama atau lebih besar dari pada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi sesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidak seimbangan tersebut mengakibatkan sebagai tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4) Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang 
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
5) Budaya pilih-pilih pekerjaan
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di indonesia bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh intelektual (berpendidikan tinggi).
6) Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerja, budaya (negatif) lain yang menjamur di indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan,
7) Tidak mau ambil resiko
"Saya bersedia tidak digaji selama 3 bulan pertama jika diterima bekerja di kantor bapak. Dengan demikian bapak tidak akan rugi. Jika bapak tidak puas dengan hasil kerja saya selama 3 bulan tersebut, bapak bisa pecat saya."
Adakah yang berani mengambil resiko seperti itu? Kami yakin sedikit sekali. Padahal kalau dipikir-pikir itu justru menguntungkan si pencari kerja selama 3 bulan tersebut ia bisa menimba pangalaman sebanyak-banyak. Meskipun akhirnya dipecat juga, toh dia sudah mendapat pengalaman kerja 3 bulan.

D. Dampak Pengangguran

Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran.
Berikut beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial:
   1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
Pengangguran menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal ini mengakibatkan para pengusaha dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan pendirian industri baru sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.
   2. Menurunkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita
Orang yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan jasa, itu berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk Domestik Bruto) yang di hasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita juga turun karena pendapatan perkapita di peroleh dengan rumus:
jika pendapatan perkapita turun maka tingkat kesejahteraan masyarakat juga ikut turun.
   3. Meningkat Biaya Sosial
Pengangguran juga mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena, pengangguran mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya perawatan pasien yang stress (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan biaya pengobatan akibat meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, serta pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat domentrasi dan kerusakan yang dipicu oleh ketidak puasan dan kecemburuan sosial para pengangguran.
   4. Menurunkan Tingkat Keterampilan 
Dengan menganggur, tingkat keterampilan seseorang akan menurun. Semangkin lama menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.
   5. Menurunkan Penerimaan Negara
Orang yang menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapat), itu berarti semakin banyak orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan Negara yang diperoleh dari pajak penghasilan.

E. Cara Mengatasi Pengangguran

Pengangguran ada beberapa macam, yaitu pengangguran struktural, pengangguran konjungtural (siklikal), pengangguran friksional, dan pengangguran musiman.

Berikut ini akan diuraikan cara-cara mengatasi berbagai macam pengangguran:
1. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural 
Pengangguran struktural terjadi karena perubahan struktur ekonomi, misalnya dari agraris ke industri. untuk mengatasi pengangguran struktural bisa dilakukan cara-cara berikut:
a) Memindahkan para pengangguran ketempat yang lebih membutuhkan 
b) Membuka pendidikan dan pelatihan bagi para pengangguran agar dapat mengisi lowongan pekerja yang sedang membutuhkan.
c) mendirikan industri dan proyek padat karya untuk menampung para pengangguran
d) Meningkatkan mobilitas(perputaran) modal dan tenaga kerja agar mampu menyerap para penganggur.
e) Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menguasai teknologi modern dalam rangka menyesuaikan struktur perekonomian.

2. Cara Mengatasi Pengangguran Konjungsi (Siklikal)
Pengangguran konjungtural terjadi karena naik turunnya kegiatan perekonomian yang suatu saat mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat yang di ikut oleh turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Untuk mengatasi pengangguran konjungtural, bisa dilakukan cara-cara berikut:
a. Meningkat daya beli masyarakat dengan membuka berbagai proyek-proyek pemerintah.
b. Mengarahkan masyarakat agar menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa sehingga permintaan terhadap barang dan jasa meningkat.
c. Menciptakan teknik-teknik pemasaran dan promosi yang menarik agar masyarakat tertarik membeli barang dan jasa.

3. Cara mengatasi pengangguran Friksional
Pengangguran friksional terjadi karena adanya pekerja yang ingin pindah mencari pekerjaan yang lebih baik dan cocok di perusahaan lain. Untuk mengatasi pengangguran ini bisa murah kepada pencari kerja. Misalnya, dengan menempelkan iklan-iklan lowongan kerja di tempat-tempat umum.

4. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman terjadi karena perubahan musim atau karena perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Cara yang dilakukan untuk mengatasi perngangguran musiman, antara lain:
a) Memberikan latihan keterampilan yang lain seperti menjahit, mengelas, menyablon, dan membordir. dengan demikian, mereka dapat bekerja sambil menunggu datangnya musim tertentu.
b) Segera member informasi bila ada lowongan kerja di ektor lain.

0 komentar:

Post a Comment