Sunday, November 29, 2015

SEJARAH RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD PERIODE MAKKAH

Sejarah(riwayat) Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad saw adalah anak Abdullah bin Abdul­ Muttalib. ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab. Kedua orang tua­nya itu berasal dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 20 April 571M. Sebelum beliau dilahirkan ayahnya telah wafat oleh karena itu kakeknyalah yang mengasuh beliau kemudian di susui oleh Halimatus as-Sa'diyah. Setelah kakeknya wafat beliau diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Abu Thalib adalah seorang sesepuh kaum Quraisy yang disegani oleh kaumnya. salah satu dari usaha Muhammad yang terpenting sebelum di utus menjadi rosul ialah berniaga ke syam membawa barang-barang Khadijah. Perniagaan ini menghasilkan laba yang banyak dan menyebabkan adanya pertalian antara Muhammad dengan Khadijah dan mereka kemudian mereka menikah. Waktu itu beliau berumur 25 tahun dan khadijah sudah janda yang berumur 40 tahun.

Proses Turunnya Wahyu Yang Pertama

Menjelang usianya yang ke 40, dia sudah terlalu terbiasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat, berkontemplasi ke gua hira, bebarapa kilometer di utara kota mekah. Disana Muhammad mula-mula ber jam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611 Masehi, malaikat jibril muncul menyampaikan wahyu Allah yang pertama:

Artinya: "Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu itu maha melihat. Dia telah mengajar dengan kalam. Dia telah mengajar manusia apa yang mereka tidak ketahui" ( QS 96 : 1-5 ).

Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai Rasul, Dalam wahyu pertama itu, beliau belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama. Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadanya. Dengan turunnya perintah itu, maka Nabi Muhammad telah diangkat menjadi Rasulullah (utusan Allah) yang membawa misi Islam untuk umat. Dan beliau lah Rasul terakhir serta penutup para nabi.

Di masa awalnya, Islam disiarkan secara rahasia. Namun, pada masa ini banyak juga yang segera masuk Islam. Orang yang pertama masuk ke dalam Islam adalah istrinya Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah serta Ummu Aiman. Setelah mereka menyusul Ammar bin Yasir, Khabab bin al-Arat, ‘Utsman bin Affan, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’d bin Abi Waqqas, Talhah, Arqam, Sa’id bin Zaid, Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Mazh’un, Ubaidah dan Shuhaib al-Rumi. Misi rahasia ini berlangsung kira-kira tiga tahun, selama ini empat puluh orang memeluk Islam. Para pemeluk Islam yang pertama-tama ini terdiri dari orang miskin, bahkan banyak dari mereka yang berasal dari hamba sahaya.

Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah

Dalam proses penantian Jibril, turun wahyu yang membawa perintah kepada Rasulullah. Wahyu itu berbunyi sebagai berikut : Hai orang yang berselimut bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkan perbuatan dosa dan janganlah engkau memberi ( dengan maksud ) memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak dan untuk ( untuk memenuhi perintah ) Tuhanmu bersabarlah. ( Al- Muddatsir 1-7 )

Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukannya secara diam-diam di lingkungannya sendiri, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib. Mereka di seru kepada pokok-pokok agama islam yang disebut dalam ayat-ayat diatas yaitu, bertauhid kepada allah dan meninggalkan ilah dan berhala-berhala yang mereka sembah.

Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib yang beru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah masih hidup. Banyak orang-orang yang menerima seruan Nabi melalui perantara Abu Bakar. Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun . Mereka ialah Usman bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu Waqqas, Abdurrahman ibnu Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, dan Arqam ibnu Abu Arqam. Rumah Arqam pada saat itu dijadikan tempat pertemuan untuk menyampaikan dakwah islam.

Tidak berapa lama turunlah ayat kepada Nabi Muhammad SAW “ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrik. Sesungguhnya kami memelihara kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokan kamu.
Sesudah ayat ini tu, mulailah Rasulullah SAW menyeru segenap lapisan manusia kepada agama Islam menyeru segenap lapisan manusia secara terang-terangan baik golongan bangsawan maupun hamba sahaya, begitu juga kaum kerabat beliau sendiri atauorang-orang yang jauh. Mula-mulanya beliau menyeru penduduk mekkah, kemudiah penduduk negeri yang lain. Disamping itu beliau juga orang-orang yang berdatangan ke mekkah untuk melakukan ibadah haji. Dengan usahanya yang gigih. Hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut nabi yang tadinya hanya 12 anorang makin hari makin bertambah. Mereka terutama terdiri darikaum wanita, budak, pekerja dan orang-orang yang tak punya.

Quraisy Mulai Menentang

Seruan kepada agama islam mula-mulanya adalah sejarah, sebagai telah diterangkan di atas. Hal ini telah diketahui oleh Quraisy, akan tetapi dalam fase seruan dengan cara rahasia ini Quraisy tidak mempedulikannya, karena mereka sungguh tiada mengira bahwa seruan itu akan hidup dan kuat, dan akan dianut oleh orang banyak. Kemudian sesudah Rasulullah mulai menyeru dengan terang-terangan, maka kaum Quraisy menyatakan tantangannya terhadap agama baru itu. Dan merekacoba hendak membunuh agama ini dengan cara apapun.

Sebelum kita menerangkan cara-cara dan jalan-jalan yang mereka tempuh untuk membunuh dan menentang seruan itu, inginlah kita lebih dahulu hendak menerangkan sebab-sebab yang mendorong Quraisy menentang agama islam dengan mati-matian.

Faktor-faktor yang mendorong Quraisy menentang seruan islam

Dengan mempelajari dan mengerti bagaimana kehidupan bangsa arab dapatlah kita menyimpulkan sebab-sebab yang mendorong kaum quraisy menentang agama islam yaitu sebagai beriku:

  • Persaingan merebut kekuasaan

Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan, atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira tunduk kepada agama Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Abdul Muthalib. Sedangkan suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk merebutkan kekuasaan dan pengaruh. Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum quraisy untuk menyerehkan kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka berarti suku-suku bangsa arab akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat.
  • Penyaman antara hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya

Bangsa arab hidup dengan system kasta, tiap-tiap manusia digolongkan dalam kelompok kasta yang tidak boleh dilampauinya. Tapi seruan nabi Muhammad membrikan hak yang sama kepada manusia, yang merupakan suatu dasar yang penting dalam agama islam, agama islam memandang sama antara hamba sahaya dengan tuannya.

  • Takut dibangkitkan dari alam kubur

Agama islam mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dari dalam kuburnya dan semua amal pernebuatan manusia akan di hisab , orang-orang yang berbuat baik maka Allah akan membalasnya dengan surga akan tetapi orang yang berbuat jahat akan dibalas dengan neraka. Kaum Quraisy tidak dapat menerima agam islam yang mengajarkan manusia akan dibangkitkan kembali sesudah mati.

  • Taklid kepada nenek moyang

Para kaum Quraisy taklid secara membabi buta terhadap nenek moyangnya dan mengikuti langkah-langkah mereka dalam prersoalan peribadatan dan tingkah laku adalah suatu yang telah berurat dan berakar pada bangsa arab karena itu sangat beratlah terasa bagi mereka meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama baru yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Mereka berkata : “Apabila dikatakan kepada mereka” Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti rasul. “Mereka menjawab: “cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakanya”.(Al- maidah)

Karena itu tuhan mencela mereka dengan keras. Tuhan berfirman: “apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa dan tidak pula mendapat petunjuk?”(al-maidah 104)

  • Memperniagakan patung

Salah satu dari perusahaan orang arab zaman dahulu adalah memahat patung yang menggambarkan al Latta,al ‘Uzza , Mannah , dan Hubal. Patung-patung itu mereka jual kepada Jamaah Haji, mereka membelinya supaya mendapat berkat atau untuk kenang-kenangan. Tetapi agama Islam melarang menyembah memahat dan menjual patung, karena itu saudagar-saudagar patung memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki mereka, oleh karena itu, mereka menentang agama islam.

Fase-fase tantangan Quraisy terhadap agama Islam

Pada permulaan islam kaum Quraisy belumlah mencurahkan perhatiannya terhadap umat islam. Mereka mengira bahwa seruan nabi Muhammad itu hanya satu gerakan yang tidak akan bertahan lama untuk akan lemah dan akan punah dengan sendirinya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya mereka melihat dengan cepat memasuki kehidupan rumah tangga mereka dan hamba sahaya yang dulu mereka anggap derajatnya terlebih sebagai harta benda telah menerima pula seruan itu dan telah menerima pula seruan itu dengan baik. Pertama sekali mereka halangi para hamba sahaya dan orang-orang yang lemah seperti Yasir dan putranya Ammar serta istrinya Summayyah, begitu juga Bilal, Habab Ibnu Haris dan lainnya mendapat siksaan yang berat diluar prikemanusiaan. Akan tetapi Nabi SAW tidak mendapatkan siksaan karena Bani Hasyim memiliki kedudukan yang tinggi pada pandangan mereka dan Rasul sendiri mendapat perlindungan dari pamannya Abu Thalib. Akan tetapi, seruan Nabi bertambah tersiar dan bangsawan Quraisy mulai banyak yang masuk.

0 komentar:

Post a Comment